Seseorang dari Masa Lalu

Dari Instagram orangnya


Kali ini aku akan mengangkat kisah tentang seseorang yang pernah kutemui di kehidupan sebelumnya, namun baru ku kenal pada kehidupanku di SMA. Orang ini adalah orang yang tak kalah tenarnya dengan teman-temanku yang lain, dia menjadi salah satu siswa yang dihormati bahkan oleh orang-orang yang lebih dulu menginjakkan kaki di sekolah itu, dikarenakan kedekatannya dengan salah seorang yang paling “ditakuti” di sekolah kami.

Orang ini adalah personil dari duo absurd—Secondband yang lain dan aku paling sering menertawakan para tukang jajanan yang sedang mangkal di pinggir jalan bersamanya.
Bukan maksud menyinggung atau apa-apa, namun kami menertawakan imajinasi kami sendiri tentang misalnya bagaimana seorang tukang cimol (jajanan khas Jawa Barat) yang berjualan dengan cara dipikul, memikul dagangannya, menggoreng cimolnya, makan nasi, melayani pembeli sekaligus membuat adonan cimol itu di waktu yang bersamaan. Bisa kalian bayangkan? Ini akan lebih hebat dari iklan seperti:



Nama orang yang kuceritakan ini—bukan tukang cimol—adalah Andi Firnandi Moch. Ramzi biasa dipanggil Andi. Guru-guru kalian di sekolah dasar mungkin sudah memperkenalkan nama itu. Sekaligus bersama temannya Budi. Aku tak tahu sebenarnya Andi dan Budi yang mana yang guruku maksud pada kelas dua SD itu, mungkinkah Andi yang ini atau mungkin Andi yang guruku kenal? Atau bahkan, mungkin aku dan guruku waktu itu tidak tahu ada orang bernama Andi? Ah, entahlah. Biarkan itu menjadi misteri.

Ia lahir pada tanggal 10 Juni 1996 wajahnya oriental-oriental khas orang Indonesia. Banyak perempuan yang tercuri hatinya oleh temanku yang satu ini, tapi hanya ada satu orang yang berhasil mencuri perhatiannya semasa SMA, dia adalah perempuan penuh misteri dibalik kediamannya, yang…—sudahlah, tak akan kujelaskan tentang yang satu ini, perempuan artsy yang sempat melukis garis-garis indah dalam hati temanku.

Semasa SMA, temanku ini banyak mendapat surat dari perempuan. Kebanyakan suratnya itu anonymous, meskipun mungkin dia tahu sebenarnya siapa pengirimnya. Karena, dia juga tahu ada seorang pengagum rahasia—yang sebenarnya tidak rahasia lagi—yang selalu mengiriminya pesan-pesan seperti itu. Ini juga tak perlu dibahas. Cukup tau ajah.. lol

Surat-suratnya itu biasanya detempatkan di stang sepeda motor yang ia bawa—yaelah katanya gak usah dibahas, biarlah—tidak “biasanya” sebenarnya, karena masih banyak saluran-saluran lain yang dipakai sebagai media peranatara penyampai pesan, dan ternyata… (ini menggelikan, namun mungkin aku juga akan melakukannya jika aku yang berada di posisinya) dia, di rumahnya, dalam buku hariannya, sempat, menyimpan beberapa surat yang pernah ia terima. Ngakak!

Aku dan sahabatku Gaza pernah tanpa sengaja menemukan catatan-catatan goresan tinta dari seorang wanita muda, seorang gadis SMA itu pada saat berkunjung kerumahnya, dan kami tertawa entah sekeras apa. J :ddddd

Ah, maaf aku terlalu jauh menceritakan kehidupan pribadimu sahabatku. Aku hanya ingin mengingat setiap kejadian ini di masa yang akan datang.


Tentang kehormatan yang ia peroleh di bangku SMA, itu karena ia adalah anak dari seorang guru yang terkenal akan ketegasannya dalam hal tertentu. Maksudku, guru ini adalah guru yang menyenangkan ketika mengajar di kelas, namun tegas kepada setiap pelanggaran yang siapapun lakukan di area sekolah. Beruntunglah aku dekat dengan anaknya, setidaknya mungkin guru mata pelajaran … “itulah” ini akan berpikir terlebih dahulu sebelum ia akan menghukumku karena aku teman dekat dari anaknya, sahabat anak pertamanya itu. (tawa jahat) Ahahaha!!

Dengan kedekatanku, aku juga merasa diberi tameng ketika berurusan dengan orang-orang yang lebih dulu masuk sekolah ini. Meski aku tidak pernah dan tidak ingin mencari masalah dengan senior-senior itu tapi tanpa mereka sadari jika sekiranya ada masalah aku memiliki link kepada sumber energy yang amat kuat di sekolah. Ahahahaha!! (devil’s laugh)

Jahat, memang jahat seakan aku mendekati temanku ini karena ada sesuatu di baliknya. Padahal aku baru menyadari hal itu sesaat setelah… itu :P
Aku dulu tidak mengetahui bahwa ia adalah anak seorang guru yang juga mengajar di SMA yang aku masuki. Aku mencoba menjalin relasi dengannya karena aku ingat bahwa aku pernah mengenalnya. Di kehidupan sebelumnya.

Jadi, begini kisahnya. Selepas aku lulus SD di tahun 2008, aku melanjutkan pendidikan di sebuah SMP favorit yang dekat—ajalah dengan rumahku. Ketika masuk di kelas VII—aku ingat aku masuk ke kelas D dari sekitar 10 kelas di angkatanku—aku sekelas dengan orang ini, dengan orang yang namanya Andi ini. Tapi waktu itu, aku hanya mengenalnya ketika ia mengacungkan tangan saat diabsen. Segitu saja. Kemudian sekitar satu atau dua minggu sebelum Ujian Akhir Semester ganjil a.k.a semester pertama di kelas VII, aku pindah sekolah, bahkan sebelum menjalin pertemanan dengan orang lain di kelas itu. Nah ketika masuk SMA, ternyata orang yang aku ingat pernah sekelas di SMP ada di sekolah yang sama dan jadilah aku mencoba untuk berteman dengannya. Hingga sekarang aku bisa membocorkan sedikit hal tentangnya (kuharap bukan aib yang kutuliskan disini).

Sebenarnya ada satu hal yang paling ia kenang semasa SMA—Ia anggap ini adalah hal yang paling memalukan semasa hidupnya—Itu adalah kejadian toilet beserta isinya. Antara isi toilet, dirinya, dan seorang gadis adik kelas.

Kisahnya bermula ketika…
...
 
Nah gitu. Semoga aku ingat hanya dengan membaca kata kunci diatas (akan kuceritakan hanya jika ada yang memintanya). Sekarang dia melanjutkan studi di kampus yang sama dengan ayah dan ibunya, mengambil konsentrasi Administrasi Pemerintahan (kalo gak salah) di Universitas Nurtanio angkatan 2014. Aku masih terkadang bermain ke rumahnya atau sekedar berjalan-jalan dengannya dan juga

Menertawakan tukang jajanan yang mangkal di pinggir jalan.
Kontak dia di Facebook: Andee Firnandi
 
so' cool pisan ieu foto. Instagram orangnya.

Ini foto tiga-tiganya. Lulus sensor. Dok.Pribadi.

Imut-Amit. Dok.Pribadi.
Foto "saat itulah" pokonamah.

NB: Kepoin juga mereka di Instagram

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.